Pt Astra Internasional Tbk. semakin serius saja dalam memberikan kontribusi sosial guna meningkatkan kesejahteraan hidup melalui berbagai sektor di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu bentuk nyatanya adalah membentuk banyak kampung berseri dengan tema Semangat Kampung Indonesia.
Setidaknya, akan ada 300 kampung Berseri Astra yang disebar di 100 kabupaten se Indonesia yang akan diwujudkan. Seluruh kampung ini akan dibina melalui banyak program seperti program kesehatan, lingkungan hingga pendidikan. Salah satunya adalah Kampung Berseri Astra Syamsudinnoor Banjarmasin. Seperti apa kampung berseri yang satu ini?
Mengenal KBA Syamsudinnoor Banjarmasin Lebih Dekat
KBA Syamsudin Noor sendiri pertama kali dibangun pada tahun 2003 dan memiliki luas area sekitar 40.000 meter persegi. Setidaknya, di sini ada 84 unit rumah dengan jumlah KK adalah 65 KK saja. Sedangkan untuk jumlah penduduk yang tinggal di KBA ini hanya sekitar 317 jiwa saja.
Mayoritas penduduk yang tinggal di sini adalah pendatang. Hanya saja, kerukunan dan kebersamaan dalam bermasyarakat di sini sangat terjaga dengan baik. Bahkan, kemajemukan tersebut tidak menyurutkan warga untuk membangun dan berpartisipasi bersama. Kompleks kampung Syamsudin Noor ini dibangun dengan tema Go Green and Clean.
Maksudnya adalah, melaksanakan upaya menjadikan lingkungan di sekitar menjadi lebih bersih dan hijau. Langkah pertama yang dilakukan Astra untuk menjadikan kampung ini lebih baik adalah dengan melakukan penanaman banyak pohon secara massal atau reboisasi. Selain itu, diadakan juga pembersihan lingkungan dari sampah-sampah yang berserakan.
Selain itu, warga juga digalakkan untuk menghindari pencemaran baik itu udara, air dan tanah. Baru mulai tanggal 24 April 2017 lalu, kampung ini terpilih menjadi rekanan dari Pt. Astra Internasional yang ditunjuk sebagai Kampung Berseri Astra Syamsudinnoor Banjarmasin.
Dalam perkembangannya, Astra dan KBA Syamsudin Noor Banjarmasin ini bekerja sama dalam membangun 4 pilar yakni pilar pendidikan, pilar kesehatan dan pilar usaha kecil dan menengah. Sampai saat ini, program tersebut masih berlangsung dan bersifat local regional hingga bersifat nasional yang bergabung dengan KBA Pusat di Jakarta.
Beberapa tahapan kerja yang dilakukan pada sistem Go Green and Clean yang ada di kampung ini adalah dengan pembentukan kader lingkungan, pelatihan kader lingkungan, sosialisasi pentingnya lingkungan pada warga, pembentukan kelompok peduli lingkungan, pengembangan kader dari kelompok peduli lingkungan, bank sampah dan lainnya.
Penggerak Ekonomi Kota Banjarbaru
Terbentuknya KBA ini menjadikan kota Banjarbaru terkhusus kampung Syamsudin Noor Banjarmasin sebagai kota yang sering dikunjungi wisatawan. Hal ini sekaligus sebagai pilar wirausaha dan pilar ekonomi dari kampung ini sendiri. Di kampung ini, wisatawan bisa menemukan banyak wisata alam yang keren.
Selain itu, berbagai kuliner yang enak juga bisa ditemukan wisatawan di tempat ini. Penggerak ekonomi kreatif dari kampung yang satu ini utamanya adalah para itu-ibu kreatif di tempat ini. Selain memberikan senyum ramah pada setiap pengunjung yang datang, mereka juga menyajikan banyak makanan ringan yang dijual dengan harga terjangkau.
Berbagai makanan ringan yang dijual pada acara ini khususnya adalah makanan khas Kalimantan Selatan sendiri. Beberapa makanan ringan yang bisa ditemukan di sini adalah kacang jaruk, peyek kacang, stik ubi ungu, keripik pisang nesgul, stik bawang, hingga kacang sembunyi.
Tak hanya bisa membeli makanan ringan langsung saja, para pengunjung yang datang juga bisa melihat secara langsung proses pembuatan makanan ringan khas kota Banjarmasin ini. Hal yang unik dari sini adalah, kebiasaan warganya yang memberi merek makanan yang dijual dengan nama anak si pembuat makanan ringan tersebut.
Tak hanya untuk camilan pendatang yang berkunjung saja, nyatanya produk olahan tersebut juga bisa dibawa sebagai buah tangan oleh para pengunjung. Tak cukup sampai di situ, para ibu di desa ini juga sangat kreatif membuat inovasi terbaru dengan merambah industri katering juga.
Bukan hanya makanan saja, para ibu di sini juga dilatih untuk bisa membuat kain khas Banjar, kain Sasirangan. Utamanya, motif kain yang dibuat di sini adalah motif bordir yang dikerjakan dengan cara menjelujur dan diikat menggunakan kain rafia dan selanjutnya dicelup.
Pada akhir-akhir ini, pelatihan yang dilakukan di Kampung Berseri Astra Syamsudinnoor Banjarmasin bukan hanya menyasar ada ibu rumah tangga saja. Namun juga mulai menyasar kalangan anak muda di sekitar kampung untuk berwirausaha. Tujuannya tentu saja agar program yang dijalankan jadi lebih maksimal.
Adanya Festival KBA untuk Galakkan UMKM
KBA atau Kampung Berseri Astra Syamsudin Noor terletak di wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Beberapa waktu lalu Astra baru saja melaksanakan festival KBA yang merupakan bentuk apresiasi pada insan kreatif tanah air sekaligus juga untuk memperingati Hari Koperasi Nasional Indonesia.
Di festival ini, ada berbagai rangkaian acara seperti bazaar UMKM yang diramaikan oleh lebih dari 30 UMKM lokal yang ada di seluruh Kalimantan Selatan. Mulai yang bergerak di bidang kerajinan tangan, pertanian, makanan serta minuman. Para peserta ini juga mengikuti workshop kreasi Kain Sasirangan bersama CEO dari komunitas Kain Sasirangan.
Seperti yang Anda tahu, kain Sasirangan adalah kain kebanggan dari Kalimantan Selatan yang keindahan serta kepopulerannya tak kalah dari kain batik yang sudah terkenal di seluruh tanah air hingga mancanegara. Apalagi, kain ini juga memiliki beragam padu padan warna dan motif yang menawan.
Dalam festival KBA ini juga dilaksanakan acara fashion show menggunakan kain Sasirangan yang diikuti setidaknya 30 peserta ibu dan anak. Para peserta yang mengikuti acara ini sendiri diminta untuk menciptakan ide kreatif menggunakan kain ini yang kemudian akan dipamaerkan dan dikenakan mereka ketika acara fashion show tersebut.
Menurut Deputi Bidang Kelembagaan Kementrian Koperasi dan UKM Indonesia, festival KBA yang dilaksanakan di sini adalah sebagai puncak dari upaya nyata Astra di bidang kewirausahaan untuk mendukung perekonomian warga kampung tersebut. Salah satunya dengan cara bekerja sama dengan para pelaku UMKM yang ada di sekitar.
Hal ini juga dilakukan untuk mendorong demokrasi ekonomi Indonesia sendiri. Hal ini tentunya sangat diharapkan bisa membagikan inspirasi bagi para pelaku wirausaha UMKM dan penggerak ekonomi lokal di Kalimantan Selatan. Dalam jangka panjang, desa yang dibina di sini diharapkan bisa maju dalam berbagai program secara mandiri.
Bukan hanya dalam program wirausaha saja, namun juga dalam semua bidang seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan dan masih banyak lagi. Diharapkan juga, skema KBA yang diperkenalkan pada festival ini akan mewujudkan masyarakat desa yang lebih bersih, sehat, cerdas dan juga produktif ke depannya.
Meski pergerakannya memang tidak terlalu besar, nyatanya KBA Syamsudin Noor Banjarmasin ini terus bergerak maju. Itu sesuai dengan prinsip dari Astra yang benar-benar memperhatikan kesejahtraan masyarakat dan memberikan manfaat untuk lingkungan di sekitarnya. Diharapkan, kedepannya pembangunan desa ini terus berlanjut dan lebih baik.